Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Peran Rhodospirillum rubrum dalam Relung Ekologi



Tahukah anda bahwa di alam ini terdapat bakteri unik yang ikut berperan dalam relung ekologi?

Bakteri tersebut adalah si cantik Rhodospirillum rubrum. Menurut Amanda (2000),   Rhodospirillum rubrum memiliki karakterisitik sebagai berikut :

1. Berbentuk spiral dengan panjang 3-10 mikrometer dan lebar 0,8-1 mikrometer
2. Berwarna ungu (mengandung pigmen karotenoid rhovibrin dan spirilloxanthin)
3. Bakteri gram negatif yang mengandung lemak jenuh dan tak jenuh
4. Lopotrik (memiliki lebih dari satu flagel pada salah satu ujungnya)
5. Genus dari famili Rhodospirilillaceae
6. Merupakan bakteri fotosintetik nonsulfur
7. Reproduksi dengan pembelahan biner
8. Dapat ditemukan di air kolam, lumpur, atau sampel limbah. 

Bakteri Rhodospirillum rubrum

Rhodospirillum rubrum mengandung klorofil B yang berbeda dari klorofil B pada tumbuhan. Klorofil B bakteri ini dapat menyerap cahaya dengan maksimal pada gelombang 660 nm, sedangkan klorofil B tumbuhan dapat menyerap cahaya dengan maksimal pada gelombang 680 nm dan 700nm. Rhodospirillum rubrum juga memiliki bakterioklorofil yang dapat menyerap cahaya secara maksimal pada gelombang 800nm dan 925 nm. Karotenoid yang terkandung dalam Rhodospirillum rubrum tidak hanya memberikan warna pada bakteri tersebut, namun juga membantu dalam menangkap energi dari cahaya yang berguna untuk proses fotosintesis, ikut berperan dalam fotoprotektif serta transfer energi ke pusat reaksi yang akan digunakan dalam proses fotofosforilasi. Bayangkan betapa hebatnya bakteri Rhodospirillum rubrum ini dalam membuat makanan dan membentuk ATP-nya sendiri. Subhanallah.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Rhodospirillum rubrum memiliki banyak keunikan. Salah satunya adalah bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi aerob (dengan oksigen) maupun anaerob (tanpa oksigen) dengan menggunakan cahaya untuk metabolisme energinya, maka dari itu, Rhodospirillum rubrum masuk ke dalam bakteri yang bersifat fakultatif anaerob. 

Rhodospirillum rubrum telah digunakan dalam banyak penelitian, misalnya untuk mempelajari ketahanan bakteri berpigmen terhadap radiasi dan fiksasi nitrogen. Benar, Rhodospirillum rubrum mampu memfiksasi N2 (nitrogen bebas dari udara) di atmosfer ke dalam tanah, yang kemudian N2 ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam pembentukan protein (Lay, 2012). Karena kemampuannya mengikat nitrogen, Rhodospirillum rubrum berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.

Namun, jika nitrogen yang tersedia di atmosfer berlebihan dan mengakibatkan nitrogen yang difiksasi bakteri juga berlebihan, maka akan terjadi dampak yang tidak diinginkan di ekosistem bumi, misalnya, nitrogen yang berbentuk amonium akan memperlambat pertumbuhan tumbuhan, karena amonium ini akan mengikat karbohidrat sehingga bahan makanan untuk pertumbuhan dan cadangan makanan untuk pembuangaan juga akan tersedia sedikit. Akibatnya, tumbuhan tersebut tidak mampu berbunga dan melanjutkan generasi. Jadi, mulailah menjaga keseimbangan ekosistem bumi dari hal yang sepele, seperti meminimalkan kandungan nitrogen di atmosfer dengan tidak terlalu sering menggunakan kendaraan bermotor, agar kandungan nitrogen di atmosfer tidak menumpuk. Terima kasih.

Referensi :
Amanda Withers. Rhodospirillum rubrum. http://web.mst.edu/microbio/BIO221_2000/Rhodospirillum_rubrum.html. 2000. Diakses pada tanggal 4 Juni 2015 pukul 05.10 WIB.

Dani. Peranan Bakteri dalam Kehidupan. http://www.academia.edu/8373282/Peranan_Bakteri_dalam_Kehidupan.  2014. Diakses pada tanggal 5 Juni 2015 pukul 15.30 WIB.

Lay lia. Rhodospirillum rubrum. https://www.scribd.com/doc/89973848/R-rubrum/doc. 2012. Diakses pada tanggal 4 Juni 2015 pukul 05.12 WIB.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS